Pendekatan Sistem Informasi manajemen

Sistem informasi merupakan aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan. Secara teknis sistem informasi dapat didefinisikan sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi 2, sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer (CBIS). CBIS atau selanjutnya disebut sistem informasi (SI) adalah jenis sistem informasi yang menggunakan computer.
Pengertian Sistem Informasi
 1 Alter (1992)
Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
2 Bodnar dan Hopwood (1993)
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
3 Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990)
Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.
4 Hall (2001)
Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.
5 Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)
Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
6 Wilkinson (1992)
Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumberdaya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Contoh Sistem Informasi :
1 Sistem reservasi pesawat terbang
2 Sistem untuk menangani penjualan kredit kendaraan bermotor
3 Sistem biometric
4 Sistem POS (point-of-sale)
5 Sistem telemetri
6 Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card)
7 Sistem yang dipasang pada tempat-tempat publik yang memungkinkan seseorang mendapatkan informasi seperti hotel, tempat pariwisata, pertokoan, dan lain-lain
8 Sistem layanan akademis berbasis web
9 Sistem pertukaran data elektronis (Electronic Data Interchange atau EDI)
10 E-government atau sistem informasi layanan pemerintahan yang berbasis internet.
Sifat Sistem Informasi
1. Tidak harus kompleks
2. Bisa saja menggunakan sebuah computer
Kemampuan Sistem Informasi
(Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999)
1 Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dengan kecepatan tinggi
2 Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antarorgansiasi yang murah, akurat, dan cepat
3 Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses
4 Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat dan murah
5 Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam suatu tempat atau pada beberapa lokasi
6 Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia
7 Mengotomasikan proses-proses bisnis yang semiotomatis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual
8 Mempercepat pengetikan dan penyuntingan
9 Melaksanakan hal-hal di atas jauh lebih murah daripada kalau dikerjakan secara manual
PERANAN SISTEM INFORMASI
(Alter, 1992)
1 Berpartisipasi dalam pelaksanaan tugas-tugas Otomasi
2 Mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan pengendali dalam sebuah subsistem
3 Mengkoordinasikan subsistem-subsistem
4 Mengintegrasikan subsistem-subsistem.

TANTANGAN MANAJEMEN
Ada banyak teknologi alternatif untuk membantu perusahaan mencapai keamanan dan kontrol, tapi disiplin organisasi diminta untuk menggunakan teknologi-teknologi tersebut secara efektif.
1. Tantangan investasi sistem informasi
2. Tantangan strategik bisnis
3. Tantangan globalisasi
4. Tantangan infrastruktur teknologi informasi
5. Tantangan tanggung jawab dan pengawasan: etika dan keamanan.1. Pendekatan Teknis
 1 Ilmu Komputer, fokus pada akses penyimpanan data.
 2 Metode Kuantitatif, fokus pada praktik manajemen.
 3 Riset Operasi, fokus pada parameter terpilih.
 4 Menekankan pada model normatif berbasis matematis pada ilmu sistem informasi sebagaimana teknologi fisik dan kapabilitas formal pada sistem.
 5 Disiplin yang disumbangkan pada pendekatan teknis adalah ilmu komputer, ilmu manajemen dan riset operasi. Ilmu komputer menekankan pada teori tentang kemampuan menghitung, metode komputasi, dan metode penyimpanan dan akses data yang efisien. Ilmu manajemen menekankan pada pengembangan model untuk pengambilan keputusan dan praktek manajemen.
2. Pendekatan Perilaku
 1 Ahli Sosiologi, mempelajari keterkaitan Individu.
 2 Ahli Psikologi, mempelajari keterkaitan dengan pola pengambilan keputusan.
 3 Ahli Ekonomi, mempelajari keterkaitan dengan proses produksi.
 4 Bagian penting dalam bidang sistem informasi adalah isu perilaku yang muncul dalam pengembangan dan pemeliharaan jangka panjang dari sistem informasi. Isu seperti integrasi strategik bisnis, desain, implementasi, utilisasi dan manajemen tidak dapat digali dengan baik dengan pendekatan teknis.
3. Pendekatan lain Sistem Sosioteknik
 1 SIM menggabungkan tataran teoritis dari ilmu komputer, ilmu manajemen & riset operasi dengan orientasi praktis melalui pembuatan sistem dan aplikasi. Juga menekankan pada isu keperilakuan yang diangkat oleh sosiologi, ekonomi dan psikologi.
 2 Perspektif sistem sosioteknik membantu menghindari pendekatan teknologi murni pada sistem informasi. Penekanannya adalah pada perlunya optimasi kinerja sistem secara keseluruhan, baik teknis maupun perilaku. Hal ini berarti bahwa teknologi harus diubah dan didesain agar sejalan dengan kebutuhan organisasi dan individu.
PERAN BARU SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM ORGANISASI
 1 Inisiasi dan perancangan sistem informasi strategis.
 2 Perencanaan, pengembangan dan pengendalian infrastruktur.
 3 Menggabungkan internet dan e-commerce kedalam bisnis.
 4 Mengelola integrasi sistem, termasuk internet, intranet dan extranet.
 5 Kerjasama dengan tingkat eksekutif dalam menjalankan bisnis.
 6 Mengelola outsourcing.
 7 Secara proaktif menggunakan pengetahuan bisnis dan teknologi untuk menggali ide-ide inovatif tentang TI.
 8 Menciptakan aliansi bisnis dengan vendor dan IS Department dalam organisasi lain.
 9 Menyediakan lingkungan komputasi yang baru.
 10 Sebagai tambahan dari fungsi tradisioanl : pengelolaan keamanan sistem, pengembangan dan perawatan, operasional komputer.
PERAN SIM PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI DALAM ORGANISASI
Dukungan sistem informasi manajemen pada pembuatan keputusan dalam suatu organisasi dapat diuraikan menurut tiga tahapan proses pembuatan keputusan, yaitu pemahaman, perancangan (design), dan pemilihan. Dukungan SIM biasanya melibatkan pengolahan, file komputer maupun non komputer.
Pada tahap pemahaman hubungannya dengan SIM adalah pada proses penyelidikan yang meliputi pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem Informasi sendiri harus meneliti semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi-situasi yang jelas menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran komunikasi untuk masalah-masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat atas sehingga masalah-masalah tersebut dapat ditangani. Pada tahap ini juga perlu ditetapkan kemungkinan-kemungkinannya. Dukungan SIM memerlukan suatu data base dengan data masyarakat, saingan dan intern ditambah metode untuk penelusuran dan penemuan masalah-masalah.
Pada tahap perancangan (design), kaitannya dengan SIM adalah membuat
model-model keputusan untuk diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai pemecahan-pemecahan alternatif. Model-model yang tersedia harus membantu menganalisis alternatif-altematif. Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika serta perangkat lunak pembuatan model lainnya. Hal ini melibatkan pendekatan terstruktur, manipulasi model, dan sistem pencarian kembali data base.
Pada tahap pemilihan, SIM menjadi paling efektif apabila hasil-hasil perancangan disajikan dalam suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah dilakukan pemilihan, maka peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian kemudian. Dukungan SIM pada tahap pemilihan adalah memilih berbagai model keputusan melakukan analisis kepekaan (analisis sensitivitas) serta menentukan prosedur pemilihan. Dukungan SIM untuk pembuatan keputusan terdiri dari suatu database yang lengkap, kemampuan pencarian kembali database, perangkat lunak statistika dan analitik liainnya, serta suatu dasar model yang berisi perangkat lunak pembuatan model-model keputusan.
Pada dasarnya peranan SIM tersebut pada proses pemahaman yang menyangkut penelitian lingkungan untuk kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan. Istilah pemahaman di sini mempunyai arti sama dengan pengenalan masalah. Kemudian pada proses perancangan serta pada prosed pemilihan. Sering orang menyatakan bahwa komputer akan mengambil keputusan, ini merupakan suatu pemyataan yang salah kaprah dan tidak mengetahui letak peranan komputer serta bagaimana suatu proses pengambilan keputusan dilakukan. Keputusan sebenarnya hanya dapat diambil atau dilakukan oleh manusia.
Dukungan SIM pada tahapan penelusuran dapat dilakukan menggunakan perangkat lunak untuk penelusuran masalah. Pada tahapan ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah mencari atau menyaring keadaan lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal untuk menunjukkan adanya peluang dan masalah.
Jenis-jenis peluang atau masalah yang ditemukan pada tahapan penelusuran dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Peluang, meliputi:
1) Peluang untuk laba
2) Peluang untuk pengurangan resiko masyarakat
3) Peluang untuk pelayanan
b. Masalah, meliputi:
1) Masalah yang mempengaruhi permintaan akan barang/jasa
2) Masalah yang mempengaruhi prestasi
3) Masalah resiko
Sistem informasi untuk mengidentifikasi peluang atau masalah memerlukan unsur sebagai berikut:
a. Basis data, meliputi:
1) Basis data masyarakat
2) Basis data lingkungan
3) Basis data lingkungan persaingan
4) Basis data intern organisasi
b. Pengolahan dan penelusuran
1) Penelusuran terstruktur yang kontinyu
2) Penelusuran terstruktur yang khusus (adhoc)
3) Penelusuran tidak terstruktur yang khusus
4) Penelusuran tidak terstruktur yang khusus memerlukan kemampuan SIM untuk menyediakan sarana pencarian kembali data-data secara langsung (on line)
c. Laporan, meliputi:
1) Keluaran yang langsung untuk perangkat lunak tahapan desain
2) Keluaran yang menyatakan desain keputusan
3) Keluaran yang menyatakan langkah pilihan keputusan yang harus diikuti
4) Keluaran yang menyatakan suatu pemecahan atau peluang yang mungkin tetapi tanpa indikator-indikator tindakan mendatang
PELUANG BARU DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI
Perusahaan-perusahaan saat ini memiliki peluang untuk menciptakan website yang reliabel dan strategi-strategi yang dapat mendukung e-commerce dan e-business. Lebih mendalam, pendapatan, liabilitas, reputasi, kesan merek – dan bahkan kemampuan perusahaan untuk bertahan.
Pengembangan sistem informasi yang baru membutuhkan suatu perencanaan sistem teknologi informasi. Pembuatan perencanaan strategis sistem teknologi informasi adalah sebagai langkah awal dalam membuat perencanaan sistem teknologi informasi. Pada tahap awal penelitian dilakukan studi literatur tentang sistem informasi dan perencanaan strategis sistem teknologi informasi. Tahap selanjutnya dilakukan pengumpulan data dan informasi sesuai dengan kebutuhan penelitian. Tahap berikutnya dilakukan analisis bisnis dan analisis sistem teknologi informasi. Analisis bisnis yang dilakukan adalah analisis 5 competitive forces model Porter, analisis Strength Weaknesses Opportunity Threaths (SWOT), analisis value chain. Analisis sistem teknologi informasi yang dilakukan adalah analisis Information System Strategic Grid model McFarlan dan analisis kesenjangan. Bagian akhir analisis dilengkapi dengan rekomendasi strategi untuk pengembangan sistem teknologi informasi. Perbandingan antara kondisi sistem teknologi informasi XYZ dan kedua kompetitornya, yaitu THF dan MAF, dari segi teknis dan spesifikasinya adalah tidak jauh berbeda.

Sebuah Perspektif Bidang Kajian Sistem Informasi

Sistem informasi sebagai sebuah disiplin memang belum berumur panjang. Pada tahun 1972 American Computer Society (ACM) mempublikasikan kurikulum program master dua tahun dalam bidang computing in a business context (Avgerou, 2000). Kemudian pada tahun 1977, MIS Quarterly diterbitkan sebagai jurnal pertama yang mendedikasikan dalam publikasi artikel dengan kajian sistem informasi.
Secara garis besar, lingkup penelitian sistem informasi meliputi pengembangan, penggunaan dan aplikasi sistem informasi oleh individu, organisasi dan masyarakat (Baskerville dan Myers, 2002). Domain yang sangat luas ini memungkinkan adanya diskursus antara disiplin ini dengan disiplin yang lain. Bagian selanjutnya akan membahas secara garis besar diskursus yang terjadi.
Pandangan Konvensional
Pada masa perkembangan awal sistem informasi dua dekade yang lalu, para ahli sistem informasi menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin terapan yang didasarkan pada bidang ilmu lain yang lebih fundamental dan merupakan disiplin acuan (Baskerville dan Myers, 2002). Keen (1980) menyatakan bahwa sistem informasi adalah disiplin terapan yang didasarkan pada disiplin acuan (reference discipline). Karena disiplin acuan lebih matang daripada sistem informasi, maka para peneliti sistem informasi dapat meminjam dan mempelajari teori, metode, dan contoh dari penelitian-penelitian berkualias dalam bidang disiplin acuan.
Sejak saat itu, para ahli di bidang sistem informasi banyak mendiskusikan disiplin ilmu yang menjadi acuan sistem informasi. Pada awal perkembangannya, sistem informasi utamanya didasarkan pada bidang rekayasa atau teknik, ilmu komputer, teori sistem sibernetik, matematika, sains manajemen, dan teori keputusan perilaku (behavioural decision theory). Pada awalnya, pada ahli di bidang sistem informasi mempunyai latar belakang pendidikan dalam disiplin-disiplin ini. Sehingga, tidak mengherankan, jika disiplin-disiplin ini dianggap mendasari sistem informasi (Keen, 1980; Mendelson et al., 1987).
Sejalan dengan perkembangan sistem informasi, disiplin acuan sistem informasi menjadi semakin banyak. Disiplin acuan sistem informasi dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori (Baskerville dan Myers, 2002):

  1. Teori fundamental (fundamental theory). Yang termasuk dalam kategori ini antara lain adalah ilmu sistem.
  2. Disiplin dasar (undelying disciplines). Termasuk dalam kategori ini di antaranya adalah ilmu politik, psikologi, dan sosiologi.
  3. Disiplin terapan yang terkait (related applied discplines). Ilmu komputer, akuntansi, keuangan, manajemen, dan sains manajemen adalah contoh disiplin yang masuk dalam kategori ini.
Daftar disiplin acuan sistem informasi semakin panjang sejalan dengan perkembangannya, seperti arsitektur (Lee, 1991), ekonomi (Bakos dan Kemerer, 1992), dan antropologi (Avison dan Myers, 1997).
Menurut Baskerville dan Myers (2002), hanya sedikit ahli sistem informasi yang mempertanyakan kembali asumsi yang menyatakan bahwa sistem informasi didasarkan pada disiplin lain yang menjadi acuan dan lebih fundamental, dan sebaliknya, sistem informasi tidak mempunyai tradisi penelitian sendiri. Hal ini berarti, para peneliti sistem informasi meminjam dan mempelajari teori, metode, dan contoh dari penelitian-penelitian berkualitas dalam disiplin lain, tetapi para peneliti disiplin lain tidak meminjam dan mempelajari metode, teori, dan contoh dari penelitian-penelitian berkualitas dalam bidang sistem informasi. Dengan demikian, alir pengetahuan dan informasi hanya satu arah (lihat Gambar 1).
Gambar Pandangan konvensional, sistem informasi sebagai komponen terakhir dalam rantai makanan intelektual. Sumber: Barkerville dan Myers (2002)Gambar 1. Pandangan konvensional, system informasi sebagai komponen terakhir dalam rantai makanan intelektual. (Sumber: Barkerville dan Myers, 2002).
Baskerville dan Myers (2002) mengandaikan disiplin sistem informasi berada dalam komponen terakhir dalam rantai makanan intelektual. Menurut mereka, pandangan konvesional ini sekarang sudah kedaluwarsa.
Kondisi Kini
Perkembangan dalam bidang penelitian sistem informasi telah menjadikannya mempunyai tradisi penelitian tersendiri Baskerville dan Myers (2002). Lee (1991) mendifinisikan lingkung kajian dan perspektif dalam penelitian sistem informasi lebih dari sekedar menguji sistem teknologi, atau sistem sosial, atau bahkan dua-duanya, tetapi penelitian dalam bidang ini juga menginvestigasi fenomena yang muncul ketika kedua sistem berinteraksi. Hal inilah yang membedakan pespektif penelitian dan lingkup kajian sistem informasi berbeda dengan disiplin lain.
Davis (2000) mengidentifikasi lima bidang kajian yang berkembang dalam bidang sistem informasi (lihat Tabel 1).
Sejalan dengan perkembangannya, bidang sistem informasi juga mempunyai banyak hal yang bisa digunakan oleh peneliti dalam disiplin lain. Hal ini diperkuat oleh kenyataan bahwa kini teknologi dan sistem informasi digunakan hampir pada semua sektor. Sistem informasi penting untuk sektor swasta dan pemerintah, individu, organisasi, negara, dan organisasi antarnegara. Sistem informasi menyebar ke banyak bidang seperti pertanian, manufaktur, jasa, pendidikan, kesehatan, pertahanan, dan pemerintahan. Fenomena dimana teknologi dan sistem informasi dengan cepat menjadi bagian dari masyarakat menjadikan banyak disiplin ilmu menaruh perhatian pada teknologi ini. Peneliti dalam bidang lain menyadari bahwa banyak hal yang terjadi karena pengaruh teknologi informasi.
Tabel 1. Bidang kajian sistem informasi
Contoh konsep, teori, proses, dan aplikasi
1. Proses manajemen sistem informasi
- Perencanaan strategik untuk infrastuktur dan aplikasi
- Evaluasi sistem informasi pada sebuah organisasi
- Manajemen personel sistem informasi
- Manajemen fungsi dan operasi sistem informasi
2. Proses pengembangan sistem informasi
- Manajemen proyek sistem informasi
- Manajemen resiko proyek sistem informasi
- Organisasi dan partisipasi dalam proyek
- Kebutuhan teknis dan sosial
- Akuisisi aplikasi
- Implementasi sistem
- Pelatihan, penerimaan, dan penggunaan
3. Konsep pengembangan sistem informasi
- Konsep metode
- Konsep sosio-teknikal
- Konsep dekomposisi rasional pada kebutuhan sistem
- Konstruksi sosial kebutuhan sistem
- Konsep kesalahan dan pendeteksian kesalahan
- Konsep pengujian untuk sistem sosio-teknikal yang kompleks
- Konsep kualitas sistem informasi
4. Representasi dalam sistem informasi
- Konsep basisdata dan basis pengetahuan
- Representasi “dunia nyata”
- Pengkodean
- Penyimpanan, pemanggilan kembali, dan transmisi
- Penelusuran kejadian (event)
- Representasi perubahan kejadian
- Representai struktur sistem
5. Sistem aplikasi
- Manajemen pengetahuan
- Sistem pakar
- Sistem pendukung keputusan dan sistem pendukungan keputusan untuk grup
- Sistem kerjasama dan tim maya
- Kerja-jarak-jauh (telecommuting) dan sistem kerja tersebar
- Sistem rantai pasokan (supply chain)
- Sistem enterprise resource planning
- Sistem antar- dan dalam organisasi
- Sistem pelatihan
- Sistem e-commerce
- Sitem pendukung konsumen
Sumber: Baskerville dan Myers (2002) dan Davis (2000).
Sebagai contoh, para peneliti bidang pemasaran sekarang menaruh perhatian pada e-commerce dan pengaruh teknologi baru pada perilaku konsumen, periklanan, dan sebagainya. Peneliti dalam bidang pendidikan, di antaranya meneliti penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran dan penggunaan Internet untuk pendidikan jarak jauh. Peneliti dalam bidang administrasi pemerintahan sekarang juga menaruh perhatian dalam e-government dan hal-hal yang terkait dengannya. Penelitian dalam bidang lain seperti bisnis internasional, studi komunikasi dan media, manajemen sumberdaya manusia, dan manajemen operasi juga banyak menaruh perhatian pada sistem informasi.
Gambar Pandangan mutakhir, sistem informasi sebagai disiplin acuan dalam diskursus dengan disiplin acuan yang lain. Sumber: Barkerville dan Myers (2002)Gambar 2. Pandangan mutakhir, sistem informasi sebagai disiplin acuan dalam diskursus dengan disiplin acuan yang lain. (Sumber: Barkerville dan Myers, 2002).
Menurut Baskerville dan Myers (2002) sistem informasi tidak hanya membuat sub-disiplin baru, tetapi juga mendorong munculnya disiplin yang sama sekali baru seperti bio-informatika, bio-teknologi, dan sistem informasi geografis. Sejalan dengan perkembangan ini, disiplin sistem informasi tidak lagi hanya sebagai disiplin pemakai teori, metode, dan hasil-hasil penelitian disiplin lain, tetapi disipin lain juga bisa memakai teori, metode, dan hasil-hasil penelitian dalam sistem informasi (lihat Gambar 2). Sebagai akibatnya, peneliti dalam bidang sistem informasi mempunyai peluang besar untuk melakukan penelitian bersama dengan peneliti dalam bidang-bidang yang lain.
Dalam perspektif yang berbeda, disiplin sistem informasi merupakan perkawinan antara disiplin manajemen dan teknik serta mempunyai hubungan yang erat dengan praktek di lapangan. Posisi disiplin sistem informasi ini sejalan dengan definisi yang dikembangkan oleh Association for Computing Machinery (ACM), Association for Information Systems (AIS) dan Association of Information Technology Professionals (AITP). Sebagai sebuah disiplin, sistem informasi mepunyai dua bidang kajian (G. B. Davis et al., 1997):
  1. akuisisi, penggunaan, dan manajemen sumberdaya dan layanan teknologi informasi; dan 
  2. pengembangan dan evolusi infrastruktur dan sistem teknologi untuk mendukung proses bisnis dalam organisasi.  
Bidang kajian yang pertama terkait dengan fungsi sistem informasi yang banyak terkait dengan manajemen, sedang yang kedua terkait dengan pengembangan sistem yang banyak terkait dengan disiplin teknik. Swanson dan Ramiller (1993) dalam studinya tentang tema penelitian dalam sistem informasi dengan mereview hampir 400 artikel yang diterbitkan pada Information Systems Research, salah satu jurnal sistem informasi terkemuka, menemukan tema-tema yang sangat beragam.

Soal-Soal


1. Jelaskan tiga cara dimana Sistem Informasi dapat mengubah bisnis!
Jawaban : a. semua perantaraan bisnis bias ditemukan melalui internet dan jaringan informasi
b. kesempatan menuju globalisasi dibuktikan dalam jumlah pembaca surat kabar menurun disbanding pembaca berita di internet
c. berkembangnya perusahaan digital seperti pengembangan produk baru, pembuatan dan pemenuhan pesanan.

2. jelaskan bagaimana kualitas dan perusahaan digital dan mengapa perusahaan digital sangat kuat saat ini!
Jawaban : perusahaan digital dapat merasakan dan tanggap atas lingkungannya lebih cepat. Hal ini memberikan kemampuan yang lebih fleksible bagi perusahaan digital di era perubahaan ini. Dikatakan perusahaan itu paling kuat karena dari jadwal bekerjanya mengacu pada kegiatan bisnis yang terus menerus dan pekerjaan dapat secara fisik dikerjakan dimana saja pekerjaan tersebut dapat dikerjakan paling baik.

3. sebutkan dan jelaskan enam alasan mengapa system informasi sangat penting bagi bisnis saat ini
Jawaban : 1. Mendukung proses dan operasi bisnis.
Contoh: Kebanyakan toko retail mengunakan CBIS untuk membantu mereka mencatat
pembelian pelanggan, menelusuri persediaan, membayar pegawai, membeli barang
dagangan baru, serta untuk mengevaluasi trend penjualan.
2. Dukungan pengambilan keputusan para pegawai dan manajernya.
Sistem informasi juga membantu para manajer toko dan praktisi bisnis lainnya untuk
membuat keputusan yang lebih baik. Contohnya keputusan mengenai lini barang
dagangan apa yang perlu ditambah atau dihentikan, atau mengenai jenis investasi apa
yang mereka butuhkan, biasanya di buat setelah sebuah analisis diberikan oleh sistem
informasi berbasis komputer. Hal ini tidak hanya mendukung pengambilan keputusan para
manajer toko, pembeli dan lainnya, tetapi juga membantu mereka melihat berbagai cara
untuk mendapatkan kelebihan dari para peretail lainnya dalam persaingan untuk
mendapatkan pelanggan.
3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif.
Contohnya manajemen toko mungkin membuat keputusan untuk memasang kios dengan
layar sentuh dalam semua toko mereka, yang terhubung dengan situs e-commerce untuk
belanja online.
4. Aplikasi bisnis
Penggunaan utama dari sistem informasi untuk operasi, manajemen dan keunggulan
kompetitif bisnis.
5. Proses pengembangan
Bagaimana para praktisi bisnis dan pakar informasi merencanakan, mengembangkan, dan
mengimplementasikan sistem informasi untuk memenuhi peluang bisnis.
6. Tantangan manajemen
Tantangan untuk secara efektif dan etis mengelola teknologi informasi pada tingkat
pemakai akhir, perusahaan, dan global dalam bisnis.

4. Apa yang dimaksud dengan Sistem informasi? Kegiatan-kegiatan apa yang dilakukan oleh system informasi?
Jawaban : system informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Kegiatan-kegitan yang dilakukan yaitu Organisasi, teknologi, dan manajemen.

5. apa perbedaan antara data dan informasi?
Jawaban : Data adalah sumber-sumber yang bersifat mutlak atau fakta. Sedangkan informasi adalah sumber-sumber yang bersifat sementara dan bisa diubah / update

6. apa yang dimaksud dengan keahlian system informasi? Apa perbedaannya dengan keahlian computer?
Jawaban : keahlian system informasi termasuk pendekatan perilaku dan pendekatan teknis untuk mempelajari system informasi. Perbedaannya dengan keahlian computer berfokus terutama pada pengetahuan dari technology informasi

7. Buat daftar dan jelaskan dimensi organisasi, manajemen, dan teknologi dari system informasi
Jawaban : secara singkat, dimensi Organisasi adalah orang-orang didalamnya, struktur, proses bisnis, politik, dan budaya. Dimensi manajemen adalah memahami banyak keadaan yang dialami organisasi, mengambil keputusan, dan merumuskan rencana kegiatan untuk memecahkan permasalahan organisasi. Dimensi teknologi adalah hardware, software computer, data management technology, dan networking and telecommunications.

8. Apa yang dimaksud dengan internet dan World Wide Web? Bagaimana cara keduanya mengubah peran yang dijalankan oleh system informasi dalam organisasi?
Jawaban : World Wide Web merupakan jasa yang diberikan internet yang menggunakan standar yang diterima secara universal untuk menyimpan, mengambil, membentuk, dan menampilkan informasi dalam sebuah format halaman di internet.

9. apa tujuan dari system informasi dari perspektif bisnis? Peranan apa yang dijalankannya dalam rantai nilai informasi bisnis?
Jawaban : tujuannya adalah profitabilitas dan posisi strategis perusahaan. Peran yang harus dijalankan yaitu aktivitas pemrosesan informasiProses bisnisAktivitas manajemen.

10. mengapa beberapa perusahaan bisa mendapatkan nilai yang lebih dari system informasinya disbanding dengan perusahan lainnya? Apa peran asset-aset komplementer dan modal manajemen dan organisasi?
Jawaban : system informasi merupakan bagian dari urutan kegiatan menambah nilai untuk menambahkan, mengubah, dan mendistribusikan informasi dengan tujuan meningkatkan proses pengambilan keputusan, meningkatkan kinerja perusahaan, dan pada akhirnya meningkatkan profitabilitas perusahaan. TI tidak dapat memberikan nilai ini jika tidak diikuti dengan perubahan dalam organisasi dan manajemen yang disebut sebagai aset komplementer. Aset-aset komplementer ini termasuk model bisnis terbaru, proses bisnis baru, budaya organisasi yang menunjang, insentif atas dukungan manajemen dan inovasi, pelatihan, dan aset social seperti standar, hokum dan peraturan, dan infrasturktur telekomunikasi

11. Jelaskan perbedaan antara pendekatan perilaku dan teknis terhadap system informasi dalam hal pertanyaan yang diajukan dan jawaban yang diberikan. Disiplin ilmu yang berkontribusi terhadap pemahaman atas system informasi?
Jawaban : pendekatan teknis menekankan model matematika untuk mempelajari system informasi, serta penekanan pada teknologi secara fisik dan kemampuan format dalam system tersebut. Sedangkan pendekatan perilaku yaitu melibatkan isu perilaku yang muncul dalam pengembangan dan pengelolaan jangka panjang dari system informasi. Isu seperti integrasi bisnis strategis, perancangan, implementasi, penggunaan dan menajemen tidak dapat dijelajahi dengan menggunakan model dari pendekatan teknis.

GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


1. Pengertian dan Peranan SIM
Bagi orang yang belum pernah belajar tentang Sistem Informasi
Manajemen (SIM), sering sekali pengertian SIM menjadi rancu dengan
pengolahan data. Untuk memberikan pengertian yang benar tentang SIM,
berikut ini diberikan beberapa definisi:

Data Processing (Pengolahan Data): adalah manipulasi atau transformasi
simbul-simbul sebagai bilangan-bilangan dan huruf-huruf untuk tujuan
meningkatkan kegunaannya. Pengolahan data mencakup semua kegiatan
yang termasuk didalam mempertahankan akurasi dan rekor yang up-todate
dari operasi suatu perusahaan. Pengolahan data meliputi pengumpulan
data yang menggambarkan aktivitas perusahaan, manipulasi data menjadi
bentuk yang berguna, menyimpan data sampai digunakan kembali, dan
menghasilkan dokumen-dokumen yang dapat digunakan oleh perorangan
ataupun kelompok, baik dari dalam maupun luar perusahaan.

Sistem Informasi Manajemen (SIM): adalah sistem formal dan informal
yang menyediakan informasi di masa lalu, sekarang, dan proyeksi masa
depan baik secara lisan dan tulisan yang berhubungan dengan operasi
perusahaan dan lingkungannya. Informasi ini penting bagi manajer atau
karyawan dalam membantu pengambilan keputusan.

Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System=DSS):
merupakan sistem yang berbasis komputer yang diharapkan untuk
digunakan oleh manajer tertentu atau sekumpulan manajer pada setiap
level organisasi dalam pembuatan keputusan sebagai dasar untuk
pemecahan masalah yang semi-struktural.

Otomatisasi Perkantoran (Office Automation=OA): mencakup semua
sistem formal dan informal yang pada intinya menekankan pada
komunikasi informasi dari dan kepada orang-orang dalam perusahaan.

Experts System (ES): adalah program komputer yang berfungsi sama
seperti keahlian manusia, memberikan saran pada pemakai bagaimana
memecahkan suatu masalah.
Kalau hal tersebut di atas digambarkan dalam suatu ruang berdimensi tiga,

2. Manajemen Informasi
Manajer menggunakan banyak laporan atau tampilan informasi untuk
mencerminkan kondisi fisik perusahaan. Dapat dibayangkan bagaimana
perusahaan yang besar hampir sepenuhnya harus mengandalkan informasi.
Para eksekutif sangat mungkin menganggap informasi sebagai sumberdaya
mereka yang paling berharga.
Jenis-jenis Sumberdaya Informasi:
Manusia
Material
Mesin (termasuk fasilitas dan enerji)
Uang
Informasi (termasuk data)

Tugas manajer adalah bagaimana mengelola sumberdaya ini agar dapat
digunakan secara efektif.

Empat jenis sumberdaya yang pertama memiliki wujud, ada secara fisik,
dan dapat disentuh. Sumberdaya ini disebut sumberdaya fisik. Sumberdaya
yang terakhir, informasi, memiliki nilai dari apa yang diwakilinya, bukan dari
bentuknya, disebut sumberdaya konseptual.
Manajemen Sumberdaya
Sumberdaya diperoleh dan disusun agar siap digunakan saat diperlukan.
Setelah sumberdaya disusun, manajer berusaha untuk memaksimalkan
penggunaannya, meminimalkan waktu yang terbuang dan menjaganya agar
berfungsi pada efisiensi puncak. Akhirnya, manajer mengganti sumberdaya ini
pada saat kritis—sebelum sumberdaya tersebut menjadi tidak efisien atau
usang.

3 Bagaimana Informasi Dikelola
Manajer bukan saja mengelola sumberdaya fisik, tetapi juga sumberdaya
konseptual. Manajer memastikan bahwa data mentah yang diperlukan
terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang berguna. Kemudian
dipastikan siapa yang layak memperoleh informasi tersebut dalam bentuk
yang tepat pada saat yang tepat sehingga informasi tersebut dapat
dimanfaatkan. Akhirnya manajer membuang informasi yang tidak berguna dan
menggantikan dengan yang mutakhir dan akurat. Seluruh aktivitas ini:
memperoleh informasi, menggunakan secara efektif, dan membuangnya pada
saat yang tepat disebut manajemen informasi.

2. SIM Dimata Pemakai
Para manajer memberikan perhatian yang semakin besar pada manajemen
informasi belakangan ini karena dua alasan: (1) kegiatan bisnis semakin
kompleks, dan (2) kemampuan komputer semakin baik.
Kompleksitas kegiatan bisnis yang meningkat, karena:
Pengaruh ekonomi internasional
Persaingan dunia
Kompleksitas teknologi yang meningkat
Batas waktu yang singkat
Kendala-kendala sosial.

Kemampuan komputer yang semakin baik:
Dalam tahun 1950-an dan 60-an ukuran komputer besar dan kecepatan
lambat dan hanya boleh disentuh para spesialis.
Sekarang pemakai mungkin hanya menggunakan terminal atau PC di
ruangan, ada jaringan dan pemakai tahu cara menggunakannya
Pemakai memandang komputer sebagai peralatan kantor yang
dibutuhkan.

Siapakah Para Pemakai?
Pada awalnya pemakai output komputer adalah adalah pegawai
administrasi di bagian akuntansi, yang komputernya melakukan aplikasi
pembayaran gaji, pengelolaan persediaan, dan penagihan. Para pemakai
komputer meliputi: manajer, non-manajer, dan orang-orang dan organisasiorganisasi
dalam lingkungan perusahaan.
Tingkatan manajemen adalah tingkat perencanaan strategis, seperti
direktur dan para wakil direktur. Manajer tingkat menengah mencakup
manajer wilayah, direktur produk dan kepala devisi dinamakan tingkat
pengendalian manajemen. Dan manajer tingkat bawah mencakup kepala
departemen, penyelia, dan pimpinan proyek yang bertanggung jawab pada
pelaksanaan rencana-rencana tingkat yang lebih tinggi disebut tingkat
pengendalian operasional.

Manajer dan Sistem
Ahli-ahli manajemen sering mengatakan bahwa seorang manajer harus
memandang organisasinya sebagai suatu sistem.
Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Semua sistem tidak memiliki
kombinasi elemen-elemen yang sama. Sistem dapat dikelompokkan menjadi
sistem lingkaran terbuka dan lingkaran tertutup.

Sistem lingkaran terbuka adalah suatu sistem tanpa kontrol, lingkaran
balik, dan tujuan. Sebaliknya sistem lingkaran tertutup adalah sistem dengan
tiga elemen kontrol (tujuan, mekanisme kontrol, dan lingkaran umpan balik).
Gambar 4. Sistem Lingkaran Tertutup (Closed-loop System)
Kalau berbicara sistem, tentu ada sub-sistem dan supra sistem. Sub-sistem
adalah sistem di dalam sistem. Supra sistem adalah sistem yang lebih besar
dari suatu sistem. Contoh: pemerintah kota adalah sistem, tetapi ia juga
merupakan bagian dari sistem yang lebih besar – pemerintahan propinsi.
Pemerintahan propinsi adalah supra sistem dari pemerintahan kota dan juga
merupakan sub-sistem dari pemerintahan nasional.
Gambar 5. Sistem Dapat Terdiri Dari Sub-Sistem atau Bagian Elemen
Perusahaan bisnis adalah suatu sistem fisik yang berada pada satu atau
lebih sistem lingkungan yang lebih besar atau super sistem.

Perusahaan adalah sub-sistem di dalam sistem yang lebih besar
Dalam sumberdaya informasi di atas disebutkan data dan informasi. Data
terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi
pemakai. Contoh: jumlah jam kerja pemakai. Informasi adalah data yang
telah diproses atau data yang memiliki arti. Contoh: pendapatan kotor tiap
karyawan jika dijumlahkan akan menjadi total biaya gaji perusahaan

3. Perkembangan Konsep SIM
Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam area bisnis terfokus pada
data. Kemudian penekanan pada informasi dan pendukung keputusan.
Sekarang, komunikasi dan konsultasi mendapat perhatian yang paling besar.
Fokus Awal pada Data
Selama paruh pertama abad dua puluh, saat punched card dan keydriven
bookkeeping machines berada dalam masa jayanya, perusahaan-perusahaan
umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajer. Praktek ini
diteruskan dengan komputer generasi pertama yang terbatas untuk aplikasi
akuntansi.

Nama untuk aplikasi akuntansi berbasis komputer adalah pengolahan
data elektronik (electronic data processing=EDP). Istilah EDP tidak lagi
populer dan telah disingkat menjadi data processing (DP). Kita menggunakan
istilah Sistem Informasi Akuntansi (SIA) atau Accounting Information
System untuk menggambarkan sistem yang memproses aplikasi aplikasi
pengolahan data perusahaan. SIA menghasilkan beberapa informasi sebagai
produk sampingan dari proses akuntansi.

Fokus Baru pada Informasi
Tahun 1964 diperkenalkan alat penghitung generasi komputer. Komputer
baru ini menggunakan sirkuit silikon sehingga daya proses lebih besar.
Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat
komputer untuk mendukung peralatan baru tersebut. Konsep SIM menyadari
bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan
informasi manajemen. Konsep ini banyak diterima perusahaan besar.
Perkembangannya tidak mulus, karena: (1) kurangnya pengetahuan
tentang komputer, (2) kurangnya pengetahuan tentang bisnis dan keawaman
spesialis informasi mengenai peran manajemen, (3) peralatan komputer mahal
dan terbatas, dan lain-lain. Kesalahan secara khusus adalah sistem tersebut
terlalu ambisius.

Fokus Revisi pada Pendukung Keputusan
Sementara banyak orang hanya mengamati dari pinggir saat perusahaanperusahaan
berjuang dengan SIM raksasa mereka, sejumlah ilmuwan
informasi di Massachusetts Institute of Technology (MIT) memformulasikan
pendekatan yang berbeda. Ilmuwan ini adalah Michael S. Scott Morton, G.
Anthony Gorry, dan Peter G.W. Keen dan konsep mereka disebut Sistem
Pendukung Keputusan (Decision Support System = DSS).
Pada tahun-tahun awal era DSS, terdapat banyak argumen mengenai DSS
dan SIM. Apakah DSS menawarkan pendekatan baru pada penggunaan
komputer dan jika memang demikian bagaimana?.
SIM adalah suatu sumberdaya organisasional. SIM dimaksudkan untuk
menyediakan informasi pemecahan masalah bagi sekelompok manajer secara
umum, sedangkan DSS dimaksudkan untuk mendukung satu orang manajer
secara khusus.

Fokus Sekarang pada Komunikasi
Pada saat DSS berkembang, perhatian juga difokuskan pada aplikasi
komputer yang lain: otomatisasi kantor (office automation = OA). OA
memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para
manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik.
OA dimulai pada tahun 1964 saat IBM mengumumkan produknya,
Magnetic Tape/Selectric Typewriter (MT/ST), yaitu mesin tik yang dapat
mentik kata-kata yang telah direkam dalam pita magnetik. Operasi pentikan
ini mengarah pada aplikasi OA yang disebut pengolahan kata (word
processing).

OA berkembang meliputi aplikasi: konferensi jarak jauh
(teleconferencing), voice mail, surat elektronik (electronic mail), electronic
calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing.
Fokus Potensial pada Konsultasi

Perkembangan saat ini adalah penerapan kecerdasan buatan (artificial
intelligence = AI), bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar AI adalah bahwa
bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran
logis yang sama seperti manusia. Bagian khusus dari AI, yaitu sistem pakar
(expert system = ES) yang paling banyak mendapatkan perhatian.